0

 Pump adalah memompa dan dump adalah membuang. Dalam dunia trading saham dan mata uang kripto, pump adalah memompa harga saham dan coin kripto sehingga nilainya melambung tinggi, dan setelah mencapai level harga tinggi relatif jauh terhadap harga beli, si pumpers ini akan melepas kepemilikan saham atau coin nya, pada kondisi ini disebut dump, dan tentu dengan keuntungan besar yang didapatkan.

Ini adalah salah satu bentuk manipulasi harga untuk mendapatkan keuntungan sepihak sebaliknya sangat berpotensi merugikan pihak lain yang notabene tidak menyadari aksi pump dan dump ini. Mekanismenya sederhana, pumpers akan memilih saham atau coin target. Biasanya adalah saham gorengan atau coin micin yang dibanderol harga murah, karena si pumpers bisa mendapatkan kuantitas yang banyak dari sejumlah besar pembelian. Pumpers harusnya orang yang memiliki dana, atau pengaruh besar di pasar yang dapat mempengaruhi sentimen pasar.

Contoh pump dan dump

Katakanlah ada sebuah proyek kripto diluncurkan dengan nama SQUID dengan harga per coin adalah sebesar Rp 1. Proyek baru dan dengan developer yang belum teruji, membuat respon pasar terlihat biasa-biasa saja. Datang seorang investor kelas paus, sebut saja namanya si Musk yang kemudian melihat peluang untung besar dari coin ini, apalagi nama SQUID dihubung-hubungkan dengan serial Netflix yang sedang booming yaitu SQUID Games.

Musk sang pumpers kemudian menyusun strategi pembelian coin dengan jumlah besar yang nilainya mencapai ratusan juta atau bahkan miliaran dollar. Tak ayal, ini kemudian shocking the market. Jelas, pasar akan terkejut karena terjadi kenaikan market cap dengan sangat cepat dan harga coin perlahan mulai naik. Mereka mengira bahwa banyak investor di coin ini, padahal ini adalah aksi individual. Di sisi lain muncullah para FOMOers, yang kemudian ramai-ramai ikut membeli. Karena tingginya permintaan membuat harga kemudian melambung tinggi, tapi FOMOers terus masuk menciptakan kondisi perilaku kawanan, dan harga terus naik.

Bukan itu saja, demi memuluskan rencananya si pumpers ini dengan personality power nya kemudian berusaha mempengaruhi pasar dengan mengeluarkan berbagai statement yang dapat mempengaruhi pasar untuk ikut membeli coin dimaksud. Umumnya dikaitkan dengan isu dan rumor penerimaan coin tersebut untuk bisnis di masa depan. Sosial media akan menjadi wadah utama untuk memuluskan aksi tersebut, apalagi notabene si pumpers memiliki followers dan jaringan sosial yang tersebar luas. Tapi ini tentunya dilakukan dengan se natural mungkin.

Ketika harga mencapai titik tinggi tertentu, si pumpers ini kemudian menjual semua coin yang dimilikinya, ini yang disebut sebagai aksi buang coin atau dumping dan tentunya si pumpers akan mendapatkan keuntungan yang besar dari selisih harga jual dan beli awal. Aksi jual coin dengan kuantitas besar ini membuat pasar jadi labil, goyang dan panik. Kembali ke hukum supply demnd, coin dibuang dalam jumlah besar, harga kemudian turun drastis, bahkan mungkin lebih rendah dari harga beli para investor FOMOers. Di hodl atau di lepas rugi menjadi pilihan sulit, karena apapun ceritanya penuh ketidakpastian atau harus merugi.

Post a Comment

 
Top