0

 Jawabannya TIDAK, pertama pahami terlebih dahulu apa itu analisa teknikal. Pedagang teknis menganalisa pergerakan harga secara teknikal dengan menggunakan data harga dan volume perdagangan di masa lalu. Ini memberikan ide bahwa harga akan naik atau turun ketika berada pada kondisi yang memiliki kesamaan dengan harga di masa lalu, atau berdasarkan sinyal yang dihasilkan oleh sistem perdagangan teknis. Mayoritas pedagang teknis mengandalkan titik atau area yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah jual atau beli di masa lalu yang dikenal dengan support dan resisten.


Titik support atau dukungan terbentuk ketika sebuah kondisi penurunan, mendapatkan perlawanan kenaikan yang lebih besar, menahan harga untuk turun lebih lanjut, kemudian membentuk pola koreksi harga (correction) atau pembalikan tren (reversal), sedangkan titik resisten atau penolakan terbentuk ketika sebuah kondisi kenaikan, mendapatkan perlawanan penurunan yang lebih besar, menahan harga untuk naik lebih lanjut, membentuk pola koreksi harga atau pembalikan tren dari naik ke turun. Support dan resistensi salah satu senjata utama para pedagang teknis untuk menganalisa harga, membandingkan harga saat ini dengan apa yang terjadi di masa lalu, dan mengambil peluang untuk terjadinya hal yang sama.

Analisis teknis juga bukan sekedar support dan resistensi, beberapa trader lainnya menggunakan berbagai pendekatan lain untuk membantu pengamatan harga, namun pada intinya, data yang diolah adalah harga dan masa lalu. Pemakaian peralatan teknis seperti indikator sebut saja rata-rata bergerak (moving average), pita bolingger, Psar, dan indikator teknis lainnya, juga adalah mengambil data dan volume di masa lalu, untuk meramalkan apa yang terjadi di masa depan. Untuk sebuah sistem trading teknis yang lebih kompleks, pembacaan aksi harga sangat membantu untuk menguatkan sinyal perdagangan yan dihasilkan oleh sistem teknis. Misalkan ketika harga di tutup di atas rata-rata bergerak setelah sebelumnya terbentuk pola pembalikan harga bullish bearish engulfing, hammer, shooting evening star dan lain sebagainya.

Sekarang kita beralih ke analisis fundamental, perlu digarisbawahi, news bukanlah fundamental seutuhnya, itu hanya bagian kecil dari fundamental. Analisa fundamental adalah analisa yang sangat komplek tentang sistem ekonomi, moneter, sosial politik, dan lain sebagainya pada sebuah negara, dan rilis berita merupakan gambaran kecil terhadap apa yang sedang terjadi dan apa yang mungkin akan terjadi. Kita ambil contoh, kondisi inflasi tinggi yang saat ini sedang melanda Amerika, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya. Secara fundamental, inflasi ini muncul karena pertumbuhan ekonomi yang terus dan terus dan terus, sehingga membuat kondisi yang di sebut overheat, atau ekonomi panas. Gambarannya ekonomi bertumbuh, dan salah satu dampaknya adalah naiknya harga-harga barang.

Tentu kondisi ini tidak boleh terus dibiarkan, benar ekonomi tumbuh itu baik, tapi jika terlalu tinggi, tidak dapat mengimbangi kondisi ekonomi dan sosial masyarakatnya, maka ini akan menjadi bumerang. Pada akhirnya, akan ada yang diuntungkan, tapi juga mungkin banyak yang akan dirugikan. Ketika harga barang naik terlalu tinggi, ini akan menggerus daya beli masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah, alhasil taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat akan menurun. Pada kondisi ini, bank sentral selaku otoritas moneter harus mengambil kebijakan, populernya menaikkan suku bunga agar uang di perekonomian dapat diserap, dan ekonomi dapat sedikit melambat. Kebijakan menaikkan suku bunga tentu tidak spontan, perlu ada kajian lebih mendalam terhadap kondisi-kondisi baru yang terjadi seperti index harga konsumen, produsen, tingkat pengangguran, dan lain sebagainya yang menjadi indikator inflasi.

Nah kembali ke pertanyaan di atas, apakah pergerakan dari rilis berita itu dapat di analisa secara teknikal, ya tentu tidak, tapi pergerakannya akan membentuk harga yang dikemudian hari ini bisa menjadi acuan bagi pedagang teknikal. Idenya begini, tidak ada yang bisa memastikan sampai di mana harga akan bergerak turun atau naik. Tidak percaya, lihat saja apa yang terjadi dengan USDJPY hari di bulan Maret yang bergerak lebih dari 1000 pips dalam sebulan. Secara fundamental ini karena didukung adanya rencana kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed, dan rencana pembelian obligasi oleh BOJ, membuat pair ini sangat bulllish. Semua yakin, pair ini akan naik, tapi siapa yang mengira bahwa dalam 1 bulan bullish nya lebih dari 1000 pips, yang biasanya rentang harian hanya 40-60 pips.

Jadi pada akhirnya Anda hanya bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh pasar, tidak bisa membendungnya walaupun dengan seperangkat analisis teknikal lengkap. Bagi pedagang teknis, support dan resistensi di masa lalu, menjadi ide untuk menjual dan membeli, tapi jika pasar ingin lebih tinggi atau lebih rendah dari itu, maka Anda tidak akan bisa menghalanginya, walaupun ada batas-batas teknis di situ. Memanfaatkan kedua analisis menjadi senjata yang ampuh untuk Anda berdagang lebih baik. Ketika fundamental mendukung untuk harga naik, jangan pernah melawannya untuk turun, lebih aman dengan ikut menjadi bagian di dalamnya, mengambil kesempatan beli di harga-harga rendah yang potensial, begitu juga ketika ada dukungan turun, mengambil kesempatan untuk jual di resistensi-resistensi potensial, bukan melawan tren yang terjadi.

Post a Comment

 
Top