0
p> Sehat finansial adalah sebuah kondisi dimana seseorang mampu mengalokasikan dengan baik seluruh pos keuangan untuk memenuhi kebutuhan pokok saat ini, jangka panjang, dan persiapan dana pensiun. Sehat secara finansial dapat tercapai ketika pendapatan pada periode tertentu, lebih besar dibanding pengeluaran di periode tersebut, sehingga memiliki sisa uang untuk dialokasikan pada berbagai keperluan lain, tabungan, ataupun investasi.

Contoh jika Anda seorang karyawan dengan gaji bulanan Rp 5 juta, jika dalam sebulan menghabiskan biaya hidup sebesar Rp 4 juta, artinya terdapat sisa uang sebesar Rp 1 juta untuk ditabung atau diinvestasikan. Kondisi ini bisa dikatakan Anda sehat secara keuangan, karena semua kebutuhan pokok terpenuhi. Seandainya biaya hidup yang dibutuhkan lebih dari Rp 5 juta, maka tentu Anda harus mencari sumber keuangan lain seperti mengambil pinjaman atau kredit dari pihak lain.

Pada dasarnya semua orang ingin berada dalam kondisi sehat keuangan. Semua orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, namun tidak semua orang mampu mengalokasikan dengan baik kebutuhan hidupnya walaupun sebenarnya pendapatan dirinya bisa mencukupi kebutuhannya. Penyebab utama keuangan sakit adalah tidak adanya manajemen keuangan yang baik, ditambah pola konsumtif tinggi yang membuat pendapatanya harus habis, bahkan kurang.

Jika Anda pernah membaca sebuah berita, bahwa seorang penarik becak, supir angkot, atau bahkan pekerja buruh, mampu mencukupi kebutuhan hidup beberapa anak, memberi pendidikan bahkan sampai perguruan tinggi tanpa utang sana sini, tapi sebaliknya ada juga seoran pekerja kantoran berdasi, bergaji tinggi tapi memiliki utang yang banyak, dan kondisi keuangan rumah tangga hancur berantakan. Itu adalah contoh, bahwa kesehatan finansial akan sangat tergantung bagaimana manajemen keuangan dan pola konsumsi dari kita sendiri.

Sehat finansial adalah dambaan seluruh masyarakat, dan menjadi tujuan utama sebuah negara, bagaimana masyarakat dapat hidup mandiri secara finansial, tidak berkekurangan, dengan itu mereka akan sehat, produktif dan inovatif, berdaya saing tinggi, sehingga perekonomian secara nasional dapat tumbuh sesuai yang diharapkan, dengan itu akan tercipta kemakmuran bersama bagi seluruh rakyat, bukan hanya baik untuk masyarakat saat ini, tapi terlebih untuk generasi di masa depan.

Pertanyaannya, bagaimana agar dapat tercapai keuangan sehat?

Manajemen keuangan yang baik, dengan mendisiplinkan diri untuk mengatur seluruh pos-pos pengeluaran. Sederahananya, mencatat semua pengeluaran wajib misalkan setiap bulannya. Jika ternyata seluruh uang terpakai, maka perhatikan bagian-bagian mana yang perlu mendapat perhatian khusus agar dapat dihemat. Contoh, jika pengeluaran rutin listrik Anda cukup besar, coba perhatikan peralatan listrik apa saja yang dapat dikurangi konsumsi daya listriknya. Mungkin Anda tidak perlu mencolok terus pemanas air Anda ketika tidak ada orang di rumah, atau mungkin mengurangi pengunaan daya listrik saat beban puncak.

Hidup juga perlu hiburan dan liburan untuk menghilangkan penat setelah sekian lama bekerja. Bebarapa orang mengalokasikan sejumlah uang untuk tujuan itu. Tapi tentunya tidak perlu dalam porsi yang banyak. Jika sisa pendapatan Anda tergolong kecil, Anda bisa mengurangi dan mengatur jadwal hiburan atau liburan. Tidak perlu juga setiap minggu, atau mungkin mencari tempat-tempat liburan yang tidak terlalu membutuhkan biaya besar, misalkan sekedar jalan-jalan ke taman bersama keluarga. Terkadang tanpa disadari pengeluaran untuk kebutuhan sampingan seperti ini banyak menghabiskan uang.

Poin berikut ini paling penting, sisakan uang dana darurat. Anda harus punya sedikit uang simpanan yang sewaktu-waktu bisa digunakan ketika sangat dibutuhkan. Misalkan ketika Anda sakit dan harus berobat, walaupun sekarang ada namanya BPJS kesehatan untuk berobat gratis, tetap ada pengeluaran kecil misalkan membeli vitamin atau obat yang tidak masuk dalam pertanggungan, dan lain sebagainya. Dana darurat ini sebisa mungkin jangan digunakan, karena memang hanya diperuntukkan dalam masa urgensi.

Terakhir, jika terdapat sisa pengeluaran Anda, ditabung atau dinvestasikan. Saya menyarankan untuk rutin berinvestasi. Kalau hanya menabung, uang Anda akan diam ditempat, bahkan berkurang nilainya karena tergerus inflasi setiap tahunnya. Lima tahun lalu semangkuk bakso harganya Rp 5000 hari ini mungkin sudah jadi Rp 10000 atau bahkan lebih, nilai uang Anda yang Rp 5000 sudah bekurang saat ini dibanding dulunya. Jika diinvestasikan, misalkan di reksadana, dana akan dikelola manajer investasi, dan akan bertumbuh, setidaknya mengimbangi tingkat inflasi.
sehat finansial
sehat finansial adalah
perusahaan sehat finansial
indikator sehat finansial
tips sehat finansial
cek finansial sehat
kriteria perusahaan sehat secara finansial
finansial yang sehat
kriteria perusahaan sehat
finansial sehat
kriteria perusahaan yang sehat
kriteria perusahaan asuransi yang sehat
kriteria keuangan perusahaan yang sehat

Post a Comment

 
Top