Korelasi positif atau negatif antar mata uang adalah hubungan searah atau terbalik antara pair mata uang satu dengan lainnya. Korelasi positif adalah hubungan searah, di mana dua atau lebih pair mata uang yang diperbandingkan, memiliki gerak searah. Ketika yan satu begerak bullish, yang lainnya condong bergerak bullish atau paling paling tidak dalam rentang sideways manaik terbatas. Sedangkan korelasi negatif adalah hubungan yang berlawanan, yang mana dua atau lebih pair mata uang yang diperbandingkan, cenderung bergerak dalam arah yang sama, atau minaimal yang lainnya bergerak dalam rentang terbatas searah tren dasar pembanding, misalkan jika tren dasar bearish maka pair lainnya cenderung bearish.
Contoh korelasi positif pair mata uang seperti GBPUSD dengan EURUSD. Kedua pair mata uang ini cenderung bergerak pada arah searah. Jika GBPUSD bullish, maka EURUSD juga bullish atau setidaknya bergerak dalam rentang pendek terbatas, Kalau begini, besar kemungkinan kedua pair malah akan bergerak berlawanan. Begitu juga ketika pair GBPUSD bearish, maka EURUSD cenderung bearish, kecuali pada sebuah kondisi luar biasa misalkan otoritas Inggris menaikkan suku bunga, eh otoritas Euro menurunkan suku bunga.Korelasi pair banyak digunakan baik oleh pedangan teknis atau fundamen, guna menentukan posisi jual beli terbaik untuk mata uang yang diperdagangkan. Ketika pedagang memasang posisi bearih pada US Dolar, maka pedagang akan melihat mata uang mana yang memiliki fundamen paling kuat untuk mendapatkan posisi beli. Misalkan, ketika BOE cenderung hawkish, sementara EUR cenderung dovish, pedagang akan melihat peluang probitabilitas beli GBPUSD lebih besar dibandingkan dengan EURUSD. Ini alasan mengapa banyak pedagang teknis juga membuat berbagai indikator kekuatan mata uang untuk membandingkan antara gerak mata uang satu dengan lainnya, terlebih pedagang basket trading.
Post a Comment