0

 Bank sentral adalah sebuah lembaga dalam negara yang memiliki beberapa fungsi dan tugas sangat penting, selain mengawasi bank dan menjamin kelancaran pembayaran, tugas bank sentral paling utama adalah mengawasi dan mengontrol kondisi moneter dalam sebuah negara, agar stabilitas moneter dapat terjaga yang pada akhirnya akan memberikan dukungan kepada perekonomian. Salah satu bentuk kontrol moneter bank sentral adalah mempengaruhi nilai mata ketika dibutuhkan dengan melihat pada kondisi perekonomian yang sedang terjadi.


Misalkan ketika kondisi perekonomian sedang lesu, maka bank sentral akan melaksanakan kebijakan moneter untuk mendorong ekonomi kembali menggeliat dan bertumbuh, sebaliknya ketika perekonomian sedang memuncak dan mencapai fase 'panas' yang diperlihatkan dengan semakin tingginya laju inflasi, bank sentral juga akan menjalankan kebijakan moneternya untuk meredam laju inflasi supaya bergerak moderat, agar kondisinya tidak membahayakan bagi perekonomian negara secara keseluruhan.

Lihat juga: Hasilkan tanpa resiko dan tanpa perlu deposit sekarang!


Salah satu kebijakan yang diambil oleh bank sentral adalah dengan mempengaruhi nilai mata uang negara tersebut. Mata uang tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam perspektif ekonomi. Ketika mata uang terlalu rendah (ini terjadi ketika inflasi mencapai tingkat yang menghkawatirkan), maka daya beli masyarakat menjadi turun, dan berdampak pada turunnya tingkat kesejahteraan. Sebaliknya ketika mata uang terlalu tinggi, untuk negara-negara yang sedang bertumbuh yang banyak menggantungkan pada ekspor, tentu ini akan menghambat atau mengurangi ekspor karena importir harus membayar dengan harga yang lebih mahal.

Terdapat beberapa kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengontrol nilai mata uangnya, antara lain:
  • Menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga

    Lihat juga: Raih peluang memenangkan mobil mewah. Gabung sekarang!


    Ini adalah kebijakan yang paling populer dilakukan oleh bank sentral. Yup, dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga, ini mengontrol peredaran uang di perekonomian. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, ini akan membuat uang di masyarakat masuk ke bank, karena orang-orang akan lebih suka untuk menabung dibandingkan konsumsi, karena mendapat bunga yang tinggi. Sebaliknya ketika suku bunga rendah, uang akan keluar dari perbankan dan masuk ke perekonomian karena orang akan lebih suka untuk menginvestasikan uangnya ke instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil tinggi dibandingkan disimpan di bank yang bunganya rendah.

    Menaikkan dan menurunkan suku bunga, juga akan berdampak ke penyaluran kredit. Ketika suku bunga tinggi, tentunya masyarakat atau bisnis enggan untuk mengambil pinjaman, karena biaya pinjamannya menjadi tinggi. Sebaliknya ketika suku bunga rendah, bisnis yang berniat untuk ekspansi, akan mengambil kesempatan untuk mendapatkan pinjaman dengan biaya rendah. Nah, kondisi-kondisi di atas tentu akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar di perekonomian, dan sesuai dengan hukum supply demand, ini akan mempengaruhi nilai dari mata uang yang bersangkutan. Ketika uang menjadi sedikit, nilainya akan naik, begitu pula sebaliknya ketika uang banyak, nilainya akan turun.

    Lihat juga: InstaForex menawarkan trading cryptocurrency. Gabung sekarang!


  • Menetapkan batas cadangan minimum

    Perbankan komersil menyerap uang dari tabungan masyarakat. Nah, dari uang tabungan masyarakat ini, bank akan mengeluarkannya kembali dalam bentuk kredit, tapi tentu tidak semua uang yang masuk dikeluarkan, hanya sebagian. Tabungan bersifat jangka pendek, sementara kredit lebih bersifat jangka panjang, artinya bank harus memiliki cadangan wajib minimun yang tersimpan di brankas atau di brankas bank sentral, guna memastikan bank memiliki persediaan uang yang cukup untuk memenuhi permintaan penarikan nasabah.

    Bank sentral akan menetapkan batas cadangan minimum ini, ini artinya semakin besar batas cadangan minimum, maka semakin kecil kredit yang bisa tersalurkan ke masyarakat, sebaliknya menurunkan batas cadangan minimum, akan membuat jumlah uang yang disalurkan ke masyarakat menjadi besar. Besar kecilnya penyaluran kredit ini tentu akan mempengaruhi jumlah peredaran uang di perekonomian yang akan berdampak pada nilai mata uang seperti yang disinggung sebelumnya di bagian pertama.

  • Menjual atau membeli kembali obligasi

    Obligasi adalah surat pengakuan utang, dalam hal ini surat pengakuan utang negara. Investor yang membeli obligasi akan akan mendapatkan kupon secara rutin setiap bulannya, dengan pokok yang akan dikembalikan setelah obligasi jatuh tempo. Hasil penjualan obligasi akan digunakanu untuk membiayai pembangunan negara dan proyek-proyek strategis lainnya. Ketika bank sentral ingin agar peredaran uang berkurang di masyarakat, opsi menjual obligasi dapat dilakukan. Ini akan menyerap uang dari masyarakat masuk dalam sistem, sebaliknya ketika negara ingin uang banyak beredar di masyarakat, bank sentral akan membeli kembali obligasi dari tangan investor.

Post a Comment

 
Top