Apa itu Krisis Tulip?
Krisis tulip (tulip crisis) atau terkadang disebut sebagai tulip mania adalah masa terjadinya euforia spekulatif terhadap umbi tulip di negara Belanda pada abad ke-17. Tulip adalah tumbuhan berbunga yang berasal dari Asia Tengah, namun lebih terkenal di negara Belanda, itu sebabnya Belanda di sebut sebagai negeri bunga Tulip. Nah, pada abad tersebut, bunga menjadi simbol kekayaan dan ajang pamer, dan pada saat itu terjadi fenomena di mana bunga Tulip yang ditanam di Belanda menghasilkan banyak variasi warna yang tidak dapat terulang kembali. Diketahui penyebabnya berasal parasit bunga dan kutu daun yang menyebar ke tanaman lain termasuk Tulip, yang disebut dengan Tulip Breaking Potyvirus.
Ini membuat kemudian Tulip menjadi bunga paling diburu pada saat itu. Permintaan akan bunga Tulip yang tiba-tiba melonjak drastis, membuat harga tanaman berbunga naik selangit. Harga untuk sebuah bunga Tulip bahkan konon katanya lebih dari 10x penghasilan seorang pengrajin terampil. Ini kemudian mendorong banyak orang untuk berspekulasi Tulip, bahkan rela untuk menjual semua harta benda yang dimilikinya untuk membeli bunga Tulip, berharap mendapatkan keuntungan besar. Penjual tulip untuk besar, dan ini terus mendorong permintaan akan Tulip, dan sejalan dengan itu harganya terus naik dan naik.
Ingat fenomena tanaman Janda Bolong di Indonesia, sama seperti itu. Sebuah tanaman dengan daun-daun yang bolong bahkan dihargai sampai miliran rupiah. Banyak orang memburu tanaman ini, tapi dapat kita lihat hari ini, saya bahkan tidak pernah ada lagi yang membicarakan tanaman Janda Bolong ini, euforia berhenti, dan mungkin menyisakan banyak kerugian orang-orang yang terlanjur membelinya di harga mahal.
Janda bolong tidak seheboh Tulip yang melibatkan hampir seluruh penduduk negeri Belanda. Kemudian ketika masa euforianya berakhir, ini menyisakan tragedi. Tidak ada lagi yang bersedia untuk membeli Tulip karena harganya sangat mahal. Hukum permintaan dan penawaran bekerja. Permintaan jatuh drastis, sementara penawaran begitu tinggi, membuat harga bunga Tulip akhirnya terjun bebas, bahkan tidak berharga sama sekali. Spekulasi besar-besaran ke Tulip, telah menciptakan gelembung ekonomi, yang kemudian pecah dan menyebabkan krisis keuangan. Banyak orang pada akhirnya harus mengalami kerugian besar, dan jatuh miskin karena Tulip. Ekonomi nasional Belanda terganggu, dan belanda mengalami krisis keuangan hebat.
Post a Comment