Apa itu Obligasi Ritel Indonesia ?

Obligasi Ritel Indonesia atau Obligasi Negara Ritel yang disingkat dengan ORI adalah salah satu instrumen investasi berupa surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian ditawarkan dan dijual kepada masyarakat Warga Negara Indonesia (WNI) melalui agen penjual yang menjadi mitra distribusi dengan minimal pembelian Rp5 juta dan maksimal Rp3 miliar.

Sejarah Obligasi Negara Ritel di tawarkan kepada masyarakat umum bermula dari tahun 2006, yang mana sebelumnya obligasi negara hanya diperuntukkan bagi kalangan terbatas dan tertentu saja. Tujuan dari Obligasi Negara Ritel ini adalah untuk menutup defisit anggaran belanja negara, diversifikasi sumber pembiayaan, memperluas basis investor, mendukung stabilitas di pasar keuangan domestik, sekaligus untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk gemar berinvestasi. Salah satu kontribusi masyarakat dalam membantu dan mensukseskan pembangunan adalah dengan cara berinvestasi di ORI.

Obligasi Ritel Negara (ORI) ini umumnya diterbitkan 1 seri untuk setiap tahunnya dengan ORI pertama itu seri ORI001. Namun pernah juga dalam setahun terjadi 2x penerbitan ORI yaitu pada tahun 2007, 2008, dan 2020. Di tahun 2021 ini kembali negara menerbitkan ORI baru dengan seri ORI019 dengan semangat “Pulihkan Negeri, Bangkitkan Investasi” di mana pemerintah mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk terlibat langsung dalam program pembangunan nasional terlebih untuk memulihkan kondisi perekonomian yang kini sedang ‘menderita’ akibat pandemi yang melanda.

Apa keuntungan berinvestasi di ORI?

Investasi paling aman di dunia boleh dikatakan adalah obligasi negara, karena pembayaran kupon dan pokoknya telah dijamin oleh Undang-Undang. tidak ada resiko gagal bayar, kecuali negara bubar. Boleh dikatakan resiko mendekati hampir 0% alias tidak ada.
Obligasi Negara Ritel menawarkan return yang relatif tinggi, dengan tingkat kupon tetap (fix rate) tetap tidak terpengaruh fluktuasi pasar, sampai ORI jatuh tempo yang persentasenya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata tingkat bunga deposito pada bank BUMN. Untuk seri terakhir yaitu ORI019 dengan tingkat bunga sebesar 5.57% lebih tinggi dibanding suku bunga deposito yang hanya berada diangka max. 3%.
Anda pemegang ORI yang tiba-tiba ternyata memiliki kebutuhan uang mendesak, dapat dapat dijaminkan atau bahkan diperjualbelikan di pasar sekunder antar investor domestik. Pada kondisi ini, Anda bisa untung atau disebut capital gain, atau bisa juga rugi atau capital loss. Ketika harga jual ternyata lebih tinggi dari harga pokok, ya Anda untung, sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka Anda akan mengalami kerugian.
Contoh, Anda beli ORI dengan harga Rp10 juta dengan tingkat kupon 5.57%, kemudian menjualnya di harga 103% maka capital gain nya sebesar Rp10 juta x (103-100%) = Rp300 ribu. Atau misalkan Anda jual di harga 97% maka capital loss sebesar Rp10 juta x (103-100)% = Rp300 ribu.
Pajak yang dikenakan pada obligasi pemerintah ini, lebih kecil dibanding instrumen lainnya. Misalkan untuk deposito yang akan dikenakan pajak sebesar 20% kalau ORI pajaknya hanya sebesar 15%.

Bagaimana cara membeli ORI?

Jika tertarik untuk berinvestasi di Obligasi Negara Ritel, Anda dapat membelinya melalui mitra distribusi yang telah terdaftar dan mendapat pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), atau melalui agen penjual ORI Online seperti Bareksa, atapun perusahan Peer to Peer (P2P) lending seperti PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), PT Star Mercato Capitale (TanamDuit), PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), PT Investree Radhika Jaya, dan lain sebagainya.

obligasi ritel indonesia

obligasi ritel indonesia 2022

obligasi ritel indonesia 2019

obligasi ritel indonesia bca

pengertian obligasi ritel indonesia

harga obligasi ritel indonesia