Forex adalah singkatan dari FOReign EXchange, pertukaran asing dalam hal ini adalah mata uang asing. Misalkan ketika Anda ingin liburan ke negara Amerika, tentu sesampainya di sana Anda tidak bisa menggunakan mata uang Rupiah untuk bertransaksi, harus menggunakan Dolar Amerika. Nah, untuk mendapatkan Dolar, Anda harus menukarkan sejumlah uang Rupiah Anda di exchanger atau bank yang menyediakan layanan penukaran uang asing. Jumlah Dolar yang akan Anda dapatkan, sesuai dengan kurs tukar IDRUSD yang berlaku. Misalkan Jika Dolar US hari ini Rp 14500, maka untuk mendapatkan 1 Dolar Anda harus menyediakan Rp 14500. Dalam hal ini Anda sudah dikatakan melakukan transaksi forex.
Nah, kurs antara dua mata uang tidaklah sama setiap saat. Harga per 1 Dolar USD Rp 14500, dalam hitungan menit bahkan detik kurs ini bisa berubah naik atau turun, misalkan menjadi Rp 14505 atau turun Rp 14495 kemudian berubah lagi. Turun naiknya nilai mata uang disebabkan adanya perbedaan penawaran dan permintaan dari masing-masing mata uang, dan karena perbedaan kurs inilah dimungkinkan untuk dilakukannya perdagangan mata uang. Misalkan Anda melihat ada peluang Dolar US naik di atas Rp 14500, lantas kemudian Anda mendatangi bank atau exchanger, dan membeli sebanyak 10000 USD, dan 2 hari kemudian ternyata Dolar US naik ke level buyback Rp 14700, Anda lantas menjual seluruh US Dolar tersebut dan untung sebesar Rp 2.000.000 (10000 x Rp 200)
Transaksi jual beli mata uang asing di atas dikatakan forex spot, dimana pembelian dan penjualan mata uang asing dilakukan secara tunai dan langsung. Ada uang ada barang, dan barang dalam hal ini adalah mata uang negara lain. Jadi Anda membeli mata uang negara lain dengan uang yang Anda miliki. Anda harus menyediakan sejumlah uang dengan besaran yang sama dengan uang yang Anda beli dikalikan dengan kurs yang berlaku. Artinya kalau Anda mau membeli 10000 USD ya harus mengeluarkan sebanyak 10000 dikalikan dengan harga per Dolar dalam Rupiah, contoh jika Rp 14500 artinya Anda perlu mengeluarkan Rp 145.000.000 (seratus empat puluh lima juta rupiah). Sistem pertukaran semacam ini sebenarnya sudah berlangsung berabad-abad lamanya, yang dimulai dari sistem pertukaran barter, sampai pada munculnya uang fiat menggantikan standar emas.
Pastinya tidak semua orang bisa melakukan perdagangan forex spot karena tentunya membutuhkan modal yang cukup besar, itu sebabnya dulunya perdagangan forex hanya didominasi oleh bank atau lembaga-lembaga besar, hedge funds dan orang dengan banyak uang. Kemudian seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi, sistem perdagangan forex merambah ke sistem perdagangan online yang dikenal dengan forex online trading sistem margin trading, yang memungkinkan masyarakat luas untuk bisa mendapatkan keuntungan dari selisih kurs mata uang, tanpa perlu menyediakan modal besar dengan menggunakan leverage atau daya ungkit untuk modal Anda. Intinya modal Anda akan diungkit naik, misalkan jika daya ungkitnya 100x maka jika modal Anda 1000 USD kekuatannya naik 100x menjadi 100000 USD.
Forex online trading sistem margin, berbeda dengan forex spot. Jika forex spot, uang dan barang ada, penyerahan fisik ada, tapi di trading forex sistem margin tidak ada serah terima fisik barang dalam hal ini mata uang yang dijual atau beli. Trader memperdagangkan kuotasi harga. Jadi yang dijual dan dibeli adalah kuotasi harga. Misalkan kita ambil contoh pasangan mata uang GBPUSD kuotasi harga jual beli 1.2200/1.2203. Kemudian Anda memutuskan untuk membeli pair GBPUSD dan mendapatkan harga di 1.2203. Beberapa saat kemudian harga jual beli GBPUSD naik di angka dengan kuotasi 1.2250/1.2253, dan lantas Anda menjual dan dengan harga beli kembali 1.2250, maka Anda mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan per pips dikalikan 47 pips. Perhatikan bahwa tidak ada serah terima fisik di sistem, hanya perdagangan kuotasi.
Post a Comment