0

Kalau yang dimaksud adalah pasar forex, maka sebenarnya setiap harinya pergerakan mata uang itu lambat, maksimal hanya 1.0% dalam 24 jam, dan itupun sebenarnya jarang terjadi kecuali ada news high impact seperti NFP atau rilis suku bunga, atau kalau bicara pasar tak normal ketika misalkan terjadi crash dalam industri keuangan, ya disitu mungkin harga bisa naik turun 2-3 kali lipat dari biasanya. Saya ambil contoh beberapa pergerakan pasangan mata uang hari ini untuk EURUSD di angka 0.27%, GBPUSD 0.26%, USDJPY 0.29%, USDCHF 0.09%, USDCAD 0.02%, AUDUSD 0.69% dan USDNZD 0.58%.



Itu sebabnya bagi medium term atau long term trader, forex terkesan sedikit membosankan, tapi mungkin tidak bagi seorang scalper yang kita tau biasa memicu andrenalin hanya dengan pergerakan beberapa pips doang. Saya sendiri adalah seorang day trader, artinya membuka tutup posisi untuk jangka waktu pendek tapi bukan seorang scalper. Saya bisa menahan sebuah posisi berhari-hari sebelum akhirnya dilikuidasi. Day trader bukan artinya wajib buka tutup dalam sehari, ya kalau target belum tercapai tau memang masih terlihat potensi keuntungan, ya posisi tetap dibiarkan terbuka mengikuti arah pasar.

Tidak ada yang bisa saya lakukan selain menunggu, dan itulah menunggu adalah salah satu kelemahan banyak trader. Ketidaksabaran dalam menunggu ini terkadang menjadi penyebab kegagalan banyak trader pemula, apalagi setelah mengalami apa yang namanya margin call. Deposit dilakukan setelah margin call, berharap harga bergerak cepat agar dapat menebus kekalahan, well.. malah membuat keputusan trading terkadang tidak rasional, dan akhirnya bukannya untung, malah makin buntung, dan saya pribadi selalu menghindari kondisi seperti ini, karena saya tidak bisa memaksakan pasar untuk mengikuti keinginan saya.

Manfaatkan ‘trigger’ penggerak harga

Forex trading itu punya jam buka tutup pasar, dan setiap sesi punya ‘trigger’ untuk mengubah sentimen pelakunya yang pada akhirnya dapat memicu pergerakan harga yang lebih besar, kenapa ini tidak dimanfaatkan. Mengapa harus menghabiskan waktu seharian duduk didepan layar menunggu kapan harga bergerak kencang..., ini juga sebagai pengalaman pribadi dan saya bagikan menjadi bahan renungan terutama bagi trader pemula. Saya sendiri akan menutup chart saya di jam-jam sepi, dan masuk di hectic market yang lebih ramai biasanya 1-2 jam sebelum buka pasar, contoh untuk pasar Amerika, ya saya stay tune di jam 19.00 gitu lah dan maksimal hanya sampai jam 22:00 selebihnya ya tutup chat, ngapain juga dipelototin seharian, buang-buang waktu saja.

Banyak waktu terbuang hanya untuk menganalisa harga, padahal waktu terbuang itu bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih berkualitas baik dengan keluarga maupun dengan lingkungan sekitar. Memang forex trading ini seperti ‘magnet’ yang bisa menarik orang untuk terus eksplorasi diri, tapi ini malah seperti jebakan yang membuat banyak orang pada akhirnya tidak bisa berpikir logis. Ujung-ujungnya bukan hanya merugikan dari sisi finansial, tapi juga mental sosial.


Post a Comment

 
Top