Speed Resistance Lines atau terkadang disebut sebagai speedlines adalah garis resistensi percepatan yang terdiri dari 3 garis tren yang berdasarkan 1/3 dan 2/3 koreksi harga. Speed resistance lines adalah salah satu alat bantu yang banyak digunakan oleh pedagang teknis untuk menentukan area penolakan dan dukungan potensial pada harga. Teknik garis resistensi ini sendiri ditemukan oleh Edson Gould, yang sangat dikenal dengan kecerdasan dan kemampuan teknis mengalisa pasar di tahun 1960-an s/d. 1970-an.
Resistensi adalah batas harga penahan sementara untuk harga naik lebih tinggi. Setelah harga mengalami kenaikan sampai pada titik tertentu, harga kemudian berbalik turun. Terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi. Pedagang beli banyak melepas posisi dan tidak ada lagi penambahan beli lanjutan dari pedagang lain, sehingga mengurangi momentum beli lebih lanjut, atau pada titik atau area tersebut terdapat banyak pedagang jual dengan akumulasi yang jauh melebihi akumulasi pedagang beli, yang membuat kekuatan beli terkonversi menjadi kekuatan jual yang menyebabkan pada akhirnya harga berbalik turun.
Kembali ke garis resistensi percepatan...
Plot atau penggambaran garis resistensi percepatan berbeda dengan garis resistensi konvensional dengan penarikan dari puncak atau palung harga. Garis resistensi percepatan digambar dalam 3 garis, dengan garis pertama ditarik dari harga terendah ke harga tertinggi pada tren menaik, atau dari harga tertinggi ke harga terendah pada tren menurun. Itu sebabnya dalam penggambaran mungkin kita akan melihat garis akan memotong harga pada grafik perdagangan. Kemudian garis ke-2 atau middle line, ditarik dari harga terendah ke interval 2/3, dan selanjutnya garis ke-3, ditarik dari harga terendah ke interval 1/3. Rumus dan perhitungan garis resistensi percepatan adalah sbb:
Garis 1 = Rendah ke tinggi
Garis 2 = Rendah ke titik 2/3
Garis 3 = Rendah ke titik 1/3
Titik 2/3 = Rendah + (Tinggi - Rendah) x 0.677
Titik 1/3 = Rendah + (Tinggi - Rendah) x 0.333
Perhatikan contoh speed resistance lines di bawah ini
Dari gambar di atas, dapat kita lihat bahwa penarikan garis mungkin akan memotong harga pada grafik perdagangan, berbeda dengan penarikan tren line yang umumnya kita kenal dari puncak tinggi ke puncak tinggi berikutnya, atau palung tinggi ke palung tinggi sebelumnya. Garis tengah dan garis ke-3 terlihat dengan sudut yang lebih kecil. Idenya adalah bahwa ketika harga kemudian turun pada batas garis ini, akan bertindak sebagai penahan untuk harga turun, atau dengan kata lain sebagai pijakan naik untuk untuk bergerak searah dengan tren mendasarinya. Ini bisa berfungsi ganda, sebagai support atau resistensi, artinya sebelum harga ditembus ini akan menjadi level support atau dukungan, namun ketika harga berhasil menembus ke bawah speed resistance line, akan menjadi garis resistensi.
Ide perdagangannya adalah membaca aksi harga pada saat berada di garis-garis resistensi support imajine ini. Jika aksi harga membuat penolakan pada ke atas pada saat harga mengalami koreksi ke garis di bawahnya, maka pedagang direkomendasikan untuk mengambil posisi beli dengan batas kerugian berada pada harga terbawah dari aksi harga atau di bawah dari garis, tapi ketika harga ternyata menembus dan ditutup di bawah garis kecepatan, maka pedagang boleh mengambil posisi jual dengan batas kerugian di atas garis imajiner tersebut, walaupun pada dasarnya jual tidak direkomendasika mengingat kontrarian dengan pergerakan harga tren dasar.
Post a Comment