0

 Konsep menabung adalah meletakkan uang atau aset berharga sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Di jaman dulu, sebelum lembaga perbankan ada seperti sekarang ini, orang menabung uang dengan menyimpannya pada wadah atau sebuah tempat khusus misalkan di disimpan di bawah bantal, kalau ibu-ibu di tempat penyimpanan bumbu dapur, atau misalkan dengan menyimpannya di celengan, atau brankas uang, walaupun sebenarnya metode konvensional menyimpan uang semacam ini, masih terus dilakukan sampai sekarang ini.


Kemudahan akses layanan perbankan, banyak membuat masyarakat mengalihkan metode penyimpanan uang secara konvensioanal semacam itu, masuk ke lembaga perbankan. Alasan keamanan adalah hal paling utama. Menyimpan uang secara konvensional tentu riskan, bisa saja uang yang disimpan di celengan atau di bawah bantal hilang karena dicuri atau mungkin di makan rayap. Sudah banyak kasus orang menyimpan uang di lemari atau suatu tempat khusus, uangnya menjadi rusak di akibat dimakan rayap, dengan kondisi uang yang sudah hancur tentu uang tersebut tidak laku lagi, mau ditukar ke bank sentral juga bakal ditolak kalau nomer serinya sudah hilang.

Menyimpan dan menabung uang di bank tentu memberikan rasa aman, tidak perlu takut hilang, dicuri, atau dimakan rayap. Dewasa ini bank-bank komersil khususnya, memiliki berberapa produk tabungan yang bisa dipilih oleh masyarakat, mulai dari tabungan umum, tabungan dolar, deposito, bahkan tersedia tabungan khusus untuk anak, dan ini adalah produk perbankan yang bagus, mengajari anak menabung sekaligus mengenalkan produk dan layanan perbankan, anak juga melek teknologi dan informasi produk perbankan.

Lihat juga: Hasilkan dari 15 USD dengan setiap trading. Gabung sekarang!


Apa keuntungan menabung di bank?

Pertama tentu dari sisi keamanan, seperti yang disinggung sebelumnya, uang Anda akan aman, dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai dengan 2 miliar rupiah. Selain sisi keamanan, Anda juga akan diberikan bunga setiap bulannya, besarannya bervariasi antara satu bank dengan bank yang lain, dan antara satu produk tabungan dengan yang lain, dan juga tergantung besaran tabungan Anda di dalamnya. Misalkan saya ambil contoh untuk bank BCA, kalau saldo di bawah Rp 5 juta, bunganya 0% artinya ngak dapat bunga, antara Rp 5 juta sd Rp 500 juta itu bunga antara 0.07% sd 0.08%, dan untuk saldo di atas Rp 1 miliar bunga 0.2%.

Jadi sebenarnya bunga bank ini sangat kecil sekali, dan jangan lupa Anda juga akan dikenakan berbagai biaya bank seperti biaya administrasi, biaya ATM, dan lain sebagainya. Misalkan seperti saya, kalau tidak salah setiap bulan saldo terpotong sampai Rp 22 ribu. Jadi misalkan katakalah ada uang Rp 5 juta, bunga cuma sekitar Rp 3000 an, sementara potongan 20 ribuan, artinya setiap bulan uang berkurang, bukan bertambah. Kecuali Anda punya tabungan yang cukup besar, kisaran ratusan juta atau milyaran, ya mungkin baru kelihatan ada pertambahan saldo setiap bulannya dari bunga yang didapatkan. Tapi ini kita belum bicara soal inflasi, uang Anda yang nilainya berkurang setiap tahunnya karena inflasi. Saya ngak akan bahas soal itu di sini.

Jadi intinya, menabung di bank itu sifatnya uang Anda mengendap, hanya disimpan, walaupun ada bunga yang diberikan, itu tidak sebanding dengan berbagai biaya dan tingkat inflasi. Nilai uang akan tergerus setiap tahunnya, dan konsep menabung di bank memang untuk sisi keamanan dan akses layanan perbankan yang notabene di jaman sekarang ini, sudah menjadi barang kebutuhan masyarakat dengan mobilitas finansial tinggi.

Lihat juga: Hasilkan tanpa resiko dan tanpa perlu deposit sekarang!


Nah, bagaimana dengan menabung saham?

Konsep saham sebenarnya investasi bukan menabung sebagaimana menabung konvensional seperti cerita di atas. Digunakan istilah 'menabung saham' adalah metode pembelian saham yang seperti menabung, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Jadi sini Anda secara rutin membeli saham secara selama periode tertentu, mengakumulasi saham supaya menjadi banyak, dan prinsip serta tujuannya sebenarnya sama seperti menabung uang konvensioanal, agar uang atau kepemilikan kita menjadi banyak.

Tapi tentunya mekanisme, proses, dan hasilnya berbeda. Menabung saham adalah membeli kepemilikan terhadap sebuah perusahaan sedikit bukan hanya tujuan tabungan, tapi juga investasi. Karena dengan membeli saham, artinya Anda sedang berinvestasi, mengharapkan imbal hasil lebih tinggi dari apa yang Anda tanamkan. Tujuan intinya tentu berbeda dengan menabung di bank yang lebih fokus pada sisi keamanan bukan mendapatkan return atau pengembalian. Setidaknya ada 3 keuntungan menabung dengan membeli saham, yaitu capital gain, deviden, dan kepemilikan terhadap sebuah perusahaan.

Misalkan selembar saham yang Anda beli Rp 2000 beberapa waktu kemudian Anda jual kembali dengan harga Rp 2500, ini adalah keuntungan dari sisi capital gain, selisih harga beli dan harga jual kembali. Kemudian, perusahaan menghasilkan keuntungan, dan membagikan sebagian laba kepada pemegang saham, maka Anda akan mendapatkan bagiannya, ini di sebut dengan deviden, dan keuntungan membeli saham lainnya adalah kepemilikan terhadap perusahaan, di mana Anda sebagai pemegang saham berhak diikutsertakan dalam RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham, kalau porsi kepemilikan saham Anda cukup besar di perusahan tersebut.

Lihat juga: Raih peluang memenangkan mobil mewah. Gabung sekarang!


Pilih mana, menabung uang di bank atau membeli saham?

Menabung uang di bank, uang mengendap dan 'mati' artinya uang Anda berdayaguna, tidak bisa memberikan hasil atau pengembalian untuk Anda, boleh dikatakan ini adalah uang pasif. Sementara menabung saham, uang Anda aktif dan bekerja, menghasilkan pengembalian atau keuntungan untuk Anda. Hanya saja perlu diketahui antara menabung saham dan menabung dibank tentu menawarkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Menabung di bank uang Anda aman, tapi tidak berkembang, sementara berinvestasi dengan menabung saham, uang Anda berkembang tapi perlu diperhitungkan juga potensi kerugiannya. Bagaimana kalau harga saham jatuh, tentu bukan capital gain, tapi capital loss, atau bahkan lebih parah saham turun terus dan tidak pernah naik-naik lagi, atau lebih tragis perusahaan yang Anda beli sahamnya ternyata pailit atau bangkrut, tentu Anda akan mengalami kerugian.

Menabung di bank atau menabung saham, tentu bukan dua pilihan yang harus dipilih salah satunya, tapi lebih baik dijalankan keduanya. Anda juga harus punya tabungan di bank untuk persediaan uang Anda. Tidak mungkin kan semua uang Anda diinvestasikan, dan tidak tersisa sedikitpun. Anda harus punya cadangan uang untuk berbagai keperluan atau masa depan Anda, dan sebagian dari kelebihan uang yang Anda miliki yang yang tidak bersifat urgent, boleh Anda pakai untuk membeli dan menabung saham. Saya kira ini adalah tindakan yang lebih bijak dibanding harus memilih salah satu saja.

Post a Comment

 
Top