0

 Saya sedikit mau mengomentari statement dari penanya di atas, yang mengatakan bahwa banyak perusahaan yang telah melantai di bursa, justru gulung tikar karena nilai sahamnya terjun bebas. Ini keliru, bukan nilai saham terjun bebas yang membuat perusahaan bangkrut atau gulung tikar, tapi perusahaan sudah gulung tikar, atau terindikasi mengalami masalah atau bangkrut, membuat sahamnya terjun bebas karena aksi jual masiv investor.


Nah, jadi saham salah satu instrumen pasar keuangan, boleh dikatakan yang paling populer. Ketika Anda atau investor membeli saham sebuah perusahaan, artinya investor meletakkan atau dikatakan menyertakan modal pada perusahaan tersebut, dan akan menerima selembar kertas sebagai bukti kepemilikan saham pada perusahaan tersebut. Itu sebabnya, membeli saham adalah disebut juga dengan membeli perusahaan, tergantung besar atau kecilnya. Misalkan sebuah perusahaan yang menerbitkan 1 juta lembar saham, maka jika ada investor yang membeli sebanyak 500 ribu lembar saham, artinya kepemilikan investor pada perusahaan adalah sebesar 50%, semakin besar saham yang dimiliki, semakin besar kepemilikan atas perusahaan.

Lihat juga: Hasilkan tanpa resiko dan tanpa perlu deposit sekarang!


Tentu ada tujuan perusahaan menerbitkan saham. Ketika perusahaan berencana menerbitkan saham untuk ditawarkan, artinya perusahaan sudah siap untuk dimiliki secara publik, dan statusnya berubah menjadi go public. Tentunya ada plus minus penerbitan saham publik. Paling utama adalah kemudahan dalam akses modal, tapi dibalik itu tentunya porsi kepemilikan perusahaan akan terbagi ke pemberi modal. Ketika perusahaan mendapatkan keuntungan atau laba, maka keseluruhan atau sebagian dari laba ini harus dibagikan kepada investor. Ini yang disebut deviden. Pembagian deviden ini harus mendapat persetujuan dari seluruh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS).

Lantas apa tujuan perusahaan menerbitkan saham?

Tujuan utama perusahaan menerbitkan saham adalah untuk mendapatkan pendanaan secara cepat dan murah, dan umumnya ini terkait dengan rencana bisnis jangka panjang. Sebenarnya ada beberapa cara perusahaan mendapatkan dana selain dari menerbitkan saham, salah satunya adalah dengan mengambil pinjaman dari bank atau lembaga pembiayaan. Namun pilihan untuk perusahaan go public dan lantas kemudian menerbitkan saham tentunya, selain mendapatkan suntikan dana segar cepat dan murah, tentunya disertai dengan berbagai tujuan yang sudah dipertimbangkan oleh menajemen perusahaan dengan matang.

Lihat juga: Investasi pada trader tersukses. Selengkapnya.


Selain untuk mendapatkan pendanaan untuk modal usaha, ketika perusahaan mengambil langkah go public dan menerbitkan saham, ini akan memberikan citra positif dan meningkatkan valuasi perusahaan. Ketika saham perusahaan dapat diperdagangkan secara bebas, maka publik dapat dengan jelas mengetahui valuasi perusahaan. Kinerja perusahaan akan dapat terlihat jelas pada pergerakan saham. Jika kinerja perusahaan baik, ini akan membuat harga saham naik, sebaliknya jika kinerja perusahaan buruk, maka harga saham pasti akan anjlok. Jadi harga saham anjlok setelah terjadi hal yang dinilai negatif oleh investor, bukan sebaliknya seperti statement penanya di atas.

Post a Comment

 
Top