0

 Pada dasarnya teknis trading menggunakan analisis teknis baik untuk trading jangka pendek, menengah, atau jangka panjang sama saja, yang membedakannya adalah penggunaan kerangka waktu analisis. Kalau pedagang jangka panjang yang menahan posisi berminggu-minggu, bahkan sampai berbulan-bulan lamanya, tentu menggunakan kerangka waktu tinggi seperti mingguan, bulanan, bahkan analisis data harga tahunan. Untuk pedagang jangka menengah yang menahan posisi mingguan sampai beberapa hari, umumnya menggunakan kerangka waktu pengamatan di bawah periode pedagang panjang, misalnya seperti mingguan, harian, serta H4. Pedagang pendek, dengan kerangka waktu pengamatan yang lebih pendek lagi seperti harian, per 4 jam, 1 jam, 30 menit, 5 menit, atau bahkan 1 menit.


Ide perdagangan teknis adalah bahwasanya harga digerakkan oleh manusia, akan berulang dan membentuk pola yang hampir sama, tidak peduli dengan kondisi dan situasi fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. Bagi pedagang teknis, fundamental hanya memberi riak kecil pada harga yang bersifat sementara (temporary), itu akan diabaikan karena bagi pedagang teknis, itu hanya akan mengaburkan bias peramalan harga mereka di masa depan, dan mengacaukan rencana trading mereka. Pedagang teknis menanamkan pola pemikiran “history repeats itself”, pelaku pasar cenderung mengulangi hal yang sama, ketika di masa lalu mereka mendapatkan keuntungan, maka itu akan diulangi di masa depan dengan cara yang sama.

Trading jangka pendek sebenarnya terbagi lagi, ada yang namanya day trading yaitu membuka menutup posisi tidak lebih dari 1 hari, misalkan di pagi atau siang, atau malam hari membuka posisi perdagangan, dan menutup semua posisi pada hari yang sama, tidak dibiarkan sampai bermalam. Ada yang namanya perdagangan scalping yaitu perdagangan jangka sangat pendek, yang hanya mengambil beberapa pips dan biasanya dapat tercapai dalam waktu singkat, dalam hitungan menit. Tentunya dari kedua tipe perdagangan di atas, menggunakan data masa lalu yang sama, hanya berbeda timeframe pengamatan saja.

Untuk pedagang harian, saya ambil contoh ke saya sendiri yang menggunakan 2 timeframes berbeda untuk pengamatan, Daily dan M15. untuk mendapatkan wawasan harga secara luas, perhatian diarahkan ke timeframe harian. Saya sendiri tipikal trader contrarian, akan menunggu harga di timeframe Daily mendekati titik support atau resisten, dan ketika itu terjadi, kemudian pengamatan turun ke timeframe M15 untuk menunggu aksi harga saat mendekati level-level kritis. Umumnya harga akan bereaksi di level-level support dan resisten yang terbentuk di masa lalu khususnya di timeframe besar.

Jika itu level support, di masa lalu harga didorong naik setelah penurunan, karena terakumulasi pesanan beli yang lebih besar dibanding pesanan jual, maka kemungkinan besar sejarah seperti akan terulang. Sebaliknya jika itu level resisten, di masa lalu harga ditolak turun setelah adanya kenaikan, karena terakumulasi pesanan jual yang lebih besar dibanding pesanan beli, dan idenya sama, kemungkinan besar sejarah akan terulang. Pedagang teknis akan mengambil kesempatan mendapatkan keuntungan dengan resiko rendah dengan strategi perdagangan ini. Tekniknya perdagangannya sederhana, setelah berada di level kritis, amati saja aksi harga yang terjadi di timeframe lebih rendah, jika ada terbentuk pola reversal, maka ambil dengan resiko rendah.

Contoh perdagangan teknis sederhana, misalkan pada bulan Mei 2022 ini harga terendah GBPUSD berada di harga 1.2155, ini adalah support di bulan Mei 2022. Dari situ dalam beberapa hari kemudian harga didorong naik sampai 1.2592, lebih dari 400 pips. Secara tren besar, GBPUSD mengalami penurunan panjang sejak awal 2022, dan pergerakan naik ini masih terlihat sebatas koreksi. Seandainya pelemahan penguatan Dolar terus berlanjut, maka kemungkinan besar harga akan kembali turun, tapi disini pedagang teknis sudah punya clue untuk kemungkinan maksimal penurunannya, yaitu 1.2155.

Jika pedagang ikut tren, maka menunggu harga naik sampai ke level resisten, kemudian lakukan aksi jual lanjutan, atau seperti saya, jika harga turun lagi mendekati support, atau minimal setengah dari pergerakan range koreksi, jika ada dukungan aksi harga untuk beli, saya akan ambil posisi beli dengan batas kerugian sedikit di bawah support 1.2155. Saya kira, teknis berdagang masing-masing pedagang akan berbeda, hanya saja dalam memanfaatkan harga yang terbentuk di masa lalu, umumnya sama, bepedoman pada support dan resistensi kerangka waktu tinggi, dan kemudian mencari peluang jual beli dari aksi-aksi harga yang terbentuk pada kerangka waktu lebih rendah.

Post a Comment

 
Top