0
Jadi saya sederhanakan pertanyaannya, apakah trading dengan menggunakan lot besar tapi dengan target pips pendek, atau dengan lot kecil tapi target pips panjang. Pertama, benar soal range, karena volatilitas maka akan terbentuk range, dan itu akan selalu ada, hanya saja berapa range harga hari ini atau besok, tau nya setelah range itu terbentuk. Kalaupun ada yang mengatakan bahwa range GBPUSD 120 pips, atau EURUSD 70 pips atau berbeda dari keduanya, itu adalah nilai rata-rata range periode pengamatan, tidak ada jaminan bahwa setiap harinya rangenya akan segitu. Beda periode pengamatan tentu beda hasilnya. Jadi soal range saya kira sifatnya imajiner.

Dari dua pilihan di atas, saya akan memilih trading dengan lot besar tapi target pips sedikit.


Mungkin banyak yang memahami lot besar ini berarti tidak menggunakan money management yang baik; belum tentu, karena ukuran lot ini relatif sesuai dengan modal trading yang ada. Saya kasi contoh, misalkan trading di Instaforex dengan balance 1000 USD menggunakan leverage 100, kalau saya buka perdagangan beli GBPUSD 1 lot, maka kebutuhan margin kira-kira 126 USD, margin tersisa 800 an, bisa menahan floating sampai dengan 800 pips. Nah, bagaimana sedandainya modal tradingnya ada 10x lipat, 10000 USD, dengan membuka volume perdagangan yang sama sebesar 1 lot, maka kebutuhan margin 126, margin tersisa sebesar 9800 USD, bisa menahan 9800 an pips.

Nah, dari kedua contoh di atas, kita liat ini sama-sama menggunakan 1 lot, tapi tentu psikologinya berbeda. Bagi sebagaian orang, modal 1000 USD trading 1 lot, itu lot nya besar karena sudah melebihi 2%, tapi boleh jadi bagi sebagian yang lain, itu lot nya masih tergolong belum terlalu besar, mungkin pedagang menggunakan batasan modal maksimal 20% per trading, dan sepanjang tidak melewatinya artinya baginya itu kecil. Sedangkan dengan modal yang sama saja, bisa ada perbedaan persepsi besar kecil lot, apalagi dengan modal yang jauh lebih besar seperti contoh modal 10000 di atas.

Jadi saya kira, untuk ukuran lot ini sesuai selera, walaupun sangat direkomedasikan untuk tidak melebihi 2% dari modal perdagangan. Misalkan kalau modal 1000 USD, artinya batas kerugian yang diperbolehkan itu adalah 20 USD. Jadi misalkan Anda meletakkan batas rugi 100 pips, maka volume perdagangan adalah 0.2 lot. Kalau misalkan menggunakan maksimal 5% ya artinya 50 USD, maka maksimal volume perdagangan adalah 0.5 lot. Saya kira pemahaman seperti saya seperti itu soal money management, lot, dan batasan kerugian. Pada intinya soal penggunaan besar kecilnya lot ini relatif, tergantung selera dan modal trading yang digunakan.

Saya lebih fokus soal target pendek atau panjang, pips nya sedikit atau banyak. Dulu mentor saya selalu kasi nasehat, “masuk pasar secepatnya harus keluar dari pasar”. Pada awalnya saya mungkin sedikit menolak, berpikir kalau bisa mendapatkan pips yang banyak kenapa harus sedikit. Kemudian beliau menunjukkan cara tradingnya kepada saya, dan barulah di situ saya pahami, dan karena itu juga saya paham, ada satu provider sinyal trading berbayar yang dulu cukup bonafit, hanya menargetkan 20 pips setiap mengeluarkan sinyalnya, padahal terkadang prediknya benar, dan harga bisa melaju lebih panjang dari yang ditargetkan.

Mendapatkan target panjang mungkin bisa memuaskan, karena pergerakan harga sesuai dengan prediksi, tapi perlu diingat, untuk mencapainya belum tentu terjadi secara cepat, semakin panjang rentang waktunya semakin mempengaruhi psikologis Anda, apalagi ternyata setelah harga naik naik atau turun sekian pips sesuai prediksi, malah kemudian arah harga berbalik melawan entri Anda, bakalan sebel banget. Boleh menargetkan target panjang, tapi saya kira lebih bijak untuk tetap melindungi ekuitas dan keuntungan, salah satunya menggunakan stop loss plus, ketika harga bergerak sesuai prediksi sejauh X atau Y, Anda kunci keuntungan Anda. Dapat sedikit, ya disyukuri... kan ngak ada ruginya. Dapat banyak ya Alhamdullilah.... Saya kira ini sharing pengalaman, bukan teori trading yang wajib diikuti.

Post a Comment

 
Top