Pertama saya akan jelaskan tentang binary option dulu, karena ini kemarin yang sempat menghebohkan jagat tanah air karena dua influencer binary option dengan harta ratusan miliar rupiah ditangkap oleh pihak berwajib karena terindikasi melakukan penipuan publik. Binary option adalah judi berkedok trading forex. Dari namanya saja binary, artinya biner. Kalau dalam ilmu pemrograman komputer, biner itu diwakili angka 0 dan 1, True or False, Up or Down, intinya dua hal yang berlawanan, sedangkan option merujuk arti pada kata ‘pilihan’. Jadi binary option artinya memilih salah satu, dari dua pilihan yang ada.
Jadi dalam platform judi binary option berkedok trading forex, Anda akan disuguhkan pada dua pilihan untuk rentang waktu relatif. Misalkan, Anda harus memilih apakah harga EURUSD dalam 15 menit ke depan ditutup di atas atau di bawah harga saat ini, atau misalkan di platform biner yang pernah saya ikuti dulu, ada pilihan genap ganjil, untuk 1 menit ke depan, saya harus memilih apakah harga ditutup genap atau ganjil. Peluang kemenangan dan kekalahan Anda adalah 50%.
Mengapa saya katakan binary option adalah sebuah judi bekedok trading forex. Benar tidak ada yang dapat memastikan apakah harga akan bergerak naik atau turun, termasuk dalam forex trading itu sendiri. Trading forex adalah peramalan harga di masa depan, bahwa harga akan bergerak naik atau turun, tapi dalam binary option, ada pembatasan waktu yang harus dipenuhi untuk peramalan Anda. Ini adalah hal yang mustahil, karena tidak mungkin Anda Anda dapat meramalkan harga dengan batasan waktu tertentu, kecuali Anda adalah penggerak harga itu sendiri. Mekasnisme seperti ini lebih mirip ke judi, untung-untungan, jackpot, kalau tidak turun ya naik. Berbeda dengan trading forex, Anda diberikan kesempatan untuk menganalisis dan meramalkan harga akan bergerak turun atau naik sejauh X atau Y.
Dan yang namanya platform perjudian, yakinlah 100% pasti sudah di atur sedemikian rupa agar pemainnya kalah. Mungkin di awal-awal Anda akan diberikan kemenangan untuk membuai, tapi setelahnya, pelan tapi pasti, Anda akan terus dibuat kalah dengan mekasnisme sedemikian rupa, ditambah lagi dengan bujuk rayuan para influencer dengan flexingnya yang membuat Anda tergiur, tanpa sadar membuat banyak orang terjebak dalam judi bekedok forex trading tersebut. Faktanya, itu semua terjadi, dan telah memakan banyak korban dengan kerugian fantastis, ratusan milyar bahkan mungkin kalau mau ditelurusi trilunan rupiah uang member dirampok begitu saja oleh pengelola dan influencernya. Jadi di sini, dengan tegas saya menolak dan tidak merekomendasikan binary option untuk pemula, karena ini jelas adalah aktivitas judi, bukan perdagangan ataupun investasi.
Bagaimana forex?
Nah, untuk pemula yang ingin trading, disarankan memilih instrumen saham atau pun forex. Tentu ada perbedaan antara forex dan saham. Di trading forex, yang dijual dan beli adalah pasangan mata uang. Di sini saya akan bicara forex trading online sistem margin. Anda dapat berdagang mata uang hanya dengan modal yang kecil. Banyak broker saat ini, memberikan kemudahan registrasi dan desposit awal yang kecil, bahkan hanya dengan $5 Anda sudah dapat berdagang pasangan mata uang. Broker adalah perpanjangan tangan Anda ke pasar. Deposit kecil ini dimungkinkan karena adanya fasilitas leverage atau daya ungkit pada modal Anda sehingga kebutuhan margin Anda untuk membuka posisi perdagangan kecil.
Saya ambil contoh, jika Anda ingin trading senilai 1 lot standar 10 ribu USD, maka Anda tidak perlu menyediakan uang sebanyak 100 ribu USD. Jika broker memberikan fasilitas leverage sebanyak 100x untuk Anda, artinya Anda hanya butuh modal trading sebesar 10 ribu USD dibagi 1000, yaitu 10 USD, sangat kecil bukan. Jadi misalkan kalau hanya membuka 0.1 lot ya kebutuhan margin cuma 1 USD, dikalikan dengan harga pairnya. Ini kalau kita bicara trading forex sistem margin trading, kalau trading forex konvensional misalkan beli Dolar di exchanger atau di bank yang menyediakan layanan jual beli mata uang, ya Anda harus sediakan rupiah senilai Dolar yang Anda beli dikalikan dengan kurs yang berlaku.
Trading forex online sistem margin adalah perdagangan dua arah, dengan memperjualbelikan kuotasi harga pasangan mata uang. Dua arah artinya, Anda boleh membeli dan menjual. Ada dua cara analisa forex yang dapat Anda gunakan, fundamental yaitu analisa pada kondisi perekonomian mikro dari kedua pasanga mata uang, misalkan tentang suku bunga, belanja konsumen, tingkat pendapatan, pengangguran, dan berbagai indikator ekonomi dan isu fundamental lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga mata uang secara langsung ataupun tidak langsung. Kemudian analisa teknikal yaitu analisa berdasarkan harga dan volume yang terbentuk pada masa lalu, untuk meramalkan harga di masa depan.
Bagaimana dengan saham?
Saham berbeda dengan forex. Kalau forex membeli dan menjual pasangan mata uang, kalau saham adalah membeli perusahaan. Saham adalah lembar bukti kepemilikan atau penyertaan modal ke perusahaan, artinya dengan membeli saham, Anda itu membeli perusahaan, tergantung porsi pembeliannya. Misalkan sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham, jika Anda membeli sebanyak 300 lembar, artinya porsi kepemilikan Anda adalah sebesar 30%. Perdagangan saham hanya satu arah, yaitu beli untuk menunggu harganya naik, dan kemudian dijual agar mendapatkan capital gain.
Investasi atau trading saham juga membutuhkan analisis seperti trading forex. Di saham juga Anda akan menghadapi analisis fundamental dan teknis. Bedanya, kalau pada trading forex, analisis fundamentalnya adalah tentang perekonomian negara yang mata uangnya Anda perdagangkan, di saham Anda menganalisis fundamental perusahaan, bagaimana kesehatan perusahaan, prospek pertumbuhan dan pendapatan perusahaan di masa depan, dan lain sebagainya. Artinya scope nya lebih kecil, perusahaan bukan negara, namun perlu juga sedikit analisis tentang perekonomian makro mikro, karena itu akan mempengaruhi juga terhadap kinerja perusahaan ke kedepannya, sedangkan untuk analisis teknikalnya sama, harga dan volume.
Jadi kalau saran saya di antara ketiga pilihan di atas, forex atau saham boleh untuk dicoba. Saya walaupun trader forex, tapi lebih menyarankan saham, karena cakupan analisis untuk saham tidak seluas di trading forex. Hanya saja, trading di saham tentu butuh modal yang lebih besar dibanding forex, karena tidak ada sistem leverage di saham. Anda misalkan kalau mau beli saham 1000 lembar yang harganya per lembarnya Rp 1000 ya harus sediakan Rp 1 juta, ditambah, beda dengan forex yang menggunakan sistem daya ungkit.
Post a Comment