Fixed Asset Turnover (FAT) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja bisnis yaitu bagaimana perusahaan mampu untuk menghasilkan penjualan bersih menggunakan aset tetap yang dimilikinya seperti tanah, gedung perkantoran, pabrik, alat dan mesin produksi, kendaraan perusahaan, serta berbagai aset tetap lainnya yang dimiliki perusahaan. Rasio perputaran aset tetap yang tinggi menunjukkan bahwa manajemen perusahaan mampu menggunakan aset tetap yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan penjualan, walaupun ini bukan tolak ukur kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam menghasilkan keuntungan.
Rasio FAT ini umumnya menjadi dasar bagi perusahaan untuk melakukan pembelian aset tetap dalam jumlah besar demi meningkatkan output, dan investor cerdas tentunya akan membandingkan rasio FAT di periode sebelumnya dengan rasio FAT periode berikutnya, termasuk membandingkannya dengan rasio FAT perusahaan sejenis pada industri yang sama, untuk melihat apakah kebijakan pembelian banyak aset tetap tersebut mampu untuk mendongkrak penjualan. Jika ternyata rasio FAT lebih besar, maka keputusan dan strategi bisnis menajemen perusahaan tepat, tapi jika malah terjadi penurunan, maka disinyalir manajemen perusahaan telah mengambil keputusan salah.
Contoh PT XYZ di tahun 2020 memiliki aset tetap akumulasi Rp 5 miliar. Penjualan sepanjang tahun 2020 adalah sebesar Rp 2 miliar, dan dari angka tersebut kita akan dapati rasio perputaran aset tetapnya adalah sebesar Rp 2 miliar / Rp 5 miliar = 0.4. Di tahun 2021, Untuk meningkatkan output produksi, perusahaan memutuskan membeli beberapa mesin tambahan dengan total harga Rp 700 juta, dan tercatat di tahun 2021 penjualan yang dihasilkan bisnis adalah sebesar Rp 3 miliar. Maka rasio perputaran aset tetap adalah Rp 3 miliar / Rp 5.7 miliar = 0.52 lebih tinggi dibandingkan rasio FAT di tahun sebelumnya. Artinya keputusan untuk membeli PP&E tepat dan dilakukan dengan efektif.
Apa itu Total Asset Turnover?
Total Asset Turnover (TAT) adalah rasio yang mirip dengan FAT, mengukur kerja bisnis perusahaan. Jika FAT didapatkan dengan membagi penjualan dengan aset tetap, TAT membagi penjualan dengan total aset atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Total aktiva adalah seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, mulai dari aktiva tetap, aktiva lancar, aktiva tetap tak berwujud, investasi jangka panjang dan lain sebagainya.
Kita buat contoh perusahaan yang sama XYZ di tahun 2020 tercatat total aset yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebesar Rp 10 miliar dengan total penjualan sebesar Rp 2 miliar, maka kita akan mendapati rasio perputaran total aset adalah sebesar Rp 2 miliar / Rp 10 miliar = 0.2 Kemudian ditahun 2021, total aset yang dimiliki oleh perusahaan naik menjadi Rp 10,7 miliar dengan total penjualan Rp 3 miliar, maka rasip perputaran total aset adalah sebesar Rp 3 miliar / Rp 10,7 miliar = 0.28, artinya terjadi kenaikan rasio, menandakan bahwa kinerja total aktiva di tahun 2021 lebih baik dibandingkan di tahun 2020.
Post a Comment