Sideways dalam konteks perdagangan saham atau mata uang adalah kondisi di mana harga bergerak dalam rentang kisaran sempit dalam jangka waktu relatif tertentu, bisa pendek atau panjang sebelum akhirnya harga yang menjadi batas bawah atau atas ditembus untuk kemudian melanjutkan tren (trend continuation) atau berbalik membentuk tren berlawanan dari mendasar sebelumnya (trend reversal)
Batas bawah di sebut sebagai titik support, terkadang disebut sebagai level support. Ini adalah titik atau level harga imajiner yang mengindikasikan akumulasi beli yang lebih besar dibandingkan akumulasi jual di masa lalu. Pedagang beli meletakkan pesanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan pesanan pedagang jual, membuat harga tertahan untuk turun lebih rendah, dan dengan akumulasi beli yang lebih tinggi, akhirnya harga kembali naik.
Sedangkan batas atas disebut sebagai titik resistance, terkadang ditulis resisten, level resisten. Kebalikan dari support, ini adalah titik atau level harga imajiner yang mengindikasikan akumulasi jual yang lebih besar dibandingkan akumulasi beli dimasa lalu. Pedagang jual meletakkan pesanan yang yang jauh lebih tinggi dibandingkan pesanan pedagang beli, membuat harga tertahan untuk tidak naik lebih tinggi, dan dengan akumulasi jual yang lebih tinggi, akhirnya membuat harga turun.
Bagaimana cara trading sideways?
Seperti dijelaskan di atas, pasar sideways adalah pergerakan harga bolak balik dalam rentang sempit harga atas dan bawah untuk jangka waktu tertentu. Beberapa pedagang menghidari trading ketika harga sedang dalam fase seperti ini, menunggu sampai akhirnya harga menembus salah satu batas atas atau bawah (breakout), menjual atau membeli ketika harga akhirnya ditutup di bawah support atau di atas resisten (clean breakout). Akan tetapi ada juga pedagang yang sangat menikmati kondisi sideways, dan dapat mengambil banyak keuntungan dengan menjual atau membeli pada batas-batas support dan resisten.
Tentu sangat tidak disarankan untuk membeli atau menjual ketika harga sedang berada di tengah batas harga karena ini adalah level abu-abu, tapi di level support atau resistance, sering disebut sebagai halte atau tempat pemberhentian menunggu penjemputan. Idenya adalah ketika kemudian turun menuju support atau naik menuju resisten, liat aksi harga. Jika ternyata aksi harga memberi dukungan untuk kembali naik dari area support, maka direkomendasikan untuk pedagang membeli dengan target sedikit di bawah titik resisten. Sebaliknya, ketika di resisten aksi harga menunjukkan penolakan untuk kembali turun dari area resisten, maka pedagang direkomendasikan mengambil posisi jual dengan target sedikit di atas titik support.
Aksi harga adalah peta kekuatan pembeli atau penjual pada sebuah periode. Pedagang umumnya menggunakan teknik candlestick, karena visualisasinya memudahkan untuk menganalisis apa yang sebenarnya terjadi pada harga. Misalkan, jika muncul sebuah kandil dengan ekor bawah panjang dan badan kecil, ini sering disebut pinbar, indikasi adanya penolakan harga pada batas support. Idenya membeli dengan batas rugi beberapa pips di bawah ekor, atau beberapa pips di bawah support. Atau misalkan ekor panjang di atas dengan tubuh kecil, ini biasa disebut hammer. Idenya menjual dengan batas rugi beberapa pips di atas ekor, atau beberapa pips di atas resisten.
Di atas adalah cara trading sideways yang biasanya dimanfaatkan oleh pedagang jangka pendek. Untuk pedagang jangka menengah atau panjang, biasanya menggunakan strategi breakout atau clean breakout, masuk dalam pasar mengikuti tren yang dibentuk oleh penerobosan batas atas atau bawah yang terjadi.
Post a Comment