Boleh dikatakan demikian, karena pada dasarnya sebuah berita ekonomi atau news hanya merupakan bagian kecil dari fundamental secara keseluruhan. Konsep salah tentang fundamental yang termemori dalam pikiran kebanyakan trader khususnya retail bahwasanya news atau rilis berita ekonomi adalah fundamental itu sendiri, padahal membicarakan fundamental itu sangatlah luas dan kompleks, ini tentang perekonomian sebuah negara secara keseluruhan, bukan terbatas pada rilis berita rutin sebagaimana kita lihat di berbagai papan pengumuman berita ekonomi.
Fundamental sendiri sebenarnya lebih condong kepada sebuah keadaan, kondisi, situasi yang sedang terjadi, memicu berbagi isu dan rumor yang membentuk sentimen pasar secara keseluruhan. Ambil contoh seperti kondisi inflasi tinggi yang saat ini tengah terjadi di negara Amerika Serikat, Inggris, dan berbagai wilayah Eropa lainnya, pasar akan cenderung berfokus pada persoalan ini, dan melihat berbagai perkembangan serta kebijakan-kebijakan apa saja yang akan diambil oleh otoritas moneter guna menekan laju inflasi agar bergerak lebih moderat, atau bahkan turun sesuai dengan angka yang diharapkan.
Atau misalkan ketika kondisi wabah pandemi melanda seluruh dunia, maka fokus perhatian pasar akan tertuju pada masalah-masalah yang terkait seputar perkembangan pandemi, mulai dari seberapa luas penyebarannya, tingkat penyebarannya, efek yang ditimbulkan terhadap perekonomian, dan langkah serta kebijakan apa saja yang diambil oleh negara terkait untuk menanggulanginya, karena itu semua akan berdampak langsung dan signifikan terhadap ekonomi negara secara menyeluruh, termasuk mempengaruhi pergerakan nilai mata uang, menjadi naik dan turun mengikuti situasi dan kondisi yang memicu berbagai isu penting lainnya.
Nah, ketika pasar fokus pada sebuah persoalan inti penting, maka berita lain yang mungkin memberi efek atau dampak kecil bisa diabaikan, atau seandainya pun sebuah berita memberi dukungan terhadap kondisi yang terjadi, mungkin pasar sudah merespon jauh hari sebelumnya sehingga efeknya pun hanya bersifat sementara atau memberi dukungan lanjutan pada sentimen pasar. Seperti contoh di atas, ketika inflasi di Amerika dan Inggris dilanda inflasi tinggi, pastinya pasar sudah merespon hal tersebut di awal kondisi terjadi. Ide trading adalah membeli Dollar atau Pound, karena pada akhirnya kebijakan moneter yang akan diambil pastinya akan membuat Dollar atau Pound menguat, karena untuk menangulangi inflasi, ending nya akan menaikkan nilai mata uang. Kebijakan populer yang diambil salah satunya menaikkan tingkat suku bunga, agar jumlah peredaran uang berkurang di masyarakat.
Artinya sentimen pasar akan terus bergerak pada satu arah sesuai dengan kondisi yang terjadi. Ketika inflasi tinggi, maka mata uang akan terus merangkak naik, sesekali mungkin mengalami koreksi ketika ada berita kontra, sampai satu ketika muncul kondisi atau situasi lain yang meredam kondisi sebelummnya yang terjadi. Jadi kalau dikatakan news penggerak sementara, saya sependapat, dengan alasan bahwa pasar akan cenderung pada sebuah isu atau rumor utama yang tengah terjadi sebagai efek dari kondisi dan situasi riil dalam perekonomian, dan rilis berita yang khususnya high impact sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sepanjang trader memahami situasi dan kondisi yang tengah terjadi, mengikuti sentimen utama pasar.
Though trading on financial markets involves high risk, it can still generate extra in
Post a Comment