Fair lauch adalah satu dari dua mekanisme distribusi koin atau token kripto. Cara paling umum digunakan adalah "pre sales", ini adalah peluncuran koin sebelum penjualan ke publik, dapat dilakukan sekali atau berulang kali secara bergilir, di mana investor tertentu akan dipilih untuk berpartisipasi memiliki koin atau token baik dengan cara membeli atau dibagikan secara gratis untuk setiap periode gilir, dan setelahnya koin atau token kripto baru akan tersedia untuk dijual ke publik. Bukan menjadi rahasia umum, bahwa mereka yang terpilih untuk mendapatkan token atau koin di awal adalah mereka yang terkait dengan pengembangan kripto itu sendiri, contohnya developer.
Contohnya begini, sebut saja koin bernama 'LASTA' yang dibuat oleh team pengembangan koin kripto 'LASTA PROJECT'. Konsensus menetapkan maksimal koin yang akan diedarkan adalah sejumlah 1 milyar keping, dengan distribusi 30% pengembang dan 70% untuk dijual bebas ke publik. Jadi sebelum 700 juta keping koin LASTA ini dijual ke publik, sebanyak 300 juta keping ini akan didistribusikan ke pengembang, baik secara gratis atau dengan harga tertentu yang telah disepakati oleh team developer juga dengan masing-masing menerima jumlah yang telah disepakati bersama.
Berbeda dengan fair lauch, token atau koin kripto diluncurkan secara adil, di mana seluruh persediaan yang disepakati oleh konsensus, tersedia untuk dijual ke publik secara merata dan adil dengan harga yang sama, tidak ada 'pembagian di muka' sebelum koin atau token kripto diluncurkan yang umumnya sebagai insentif team pengembang. Ini membatasi koin atau token untuk keluar sebelum dapat diakses ke publik. Pada contoh di atas, maka kalau persediaan ditetapkan sebanyak 1 milyar keping, maka riil akan tersedia sebanyak 1 milyar keping untuk di perdagangkan ke publik.
Ide dari peluncuran koin atau token kripto seperti ini adalah mewujudkan kesetaraan, keadilan, dan transparansi. Metode 'pre sales' memang paling populer, dan bagi pengembang ini adalah insentif atas usaha dan kerja keras mereka pada proyek, tapi publik mungkin akan melihat ini sebagai sebuah kebijakan yang tidak adil, karena ada pihak-pihak yang mendapatkan token atau koin dengan gratis ataupun dengan harga yang lebih murah, sementara mereka mendapatkannya harus dengan harga yang lebih mahal, dan bagi investor kecil pastinya peluncuran seperti ini sangat dipandang tidak 'fair'
Namun di sisi lain, sebuah proyek kripto yang sepenuhnya diserahkan ke komunitas (desentralisasi) tentunya tidak akan memberikan keuntungan apapun kepada pengembang, padahal mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan proyek, dan dipandang hanya sebagai kerja 'sosial' dan faktanya mayoritas pengembang kripto tentunya ingin mencari uang ketika mengembangkan sebuah proyek kripto, dan boleh jadi pengembangan kripto itu sendiri akan 'stuck' tanpa pengembangan lanjutan karena pengembang tidak mendapatkan apapun, mekanisme diserahkan ke komunitas. Jelas ini sangat rentan untuk masa depan kripto itu sendiri.
Lantas metode distribusi yang mana lebih baik?
Saya kira, memberikan sedikit insentif koin atau token ke pengembang adalah hal yang wajar mengingat sumber daya yang telah mereka keluarkan untuk menciptakan kripto tersebut, namun pihak pengembang juga harus melakukannya dengan cara yang wajar agar publik dapat menerima mekanisme distribusi koin yang mereka lakukan, dan bukan dilihat sebagai project sesaat untuk mencari keuntungan kemudian pergi meninggalkan project begitu saja. Keterbukaan dengan publik tentu harus dilakukan, sebelum akhirnya kripto tersebut diluncurkan, dan jika publik melihat peluang kepemilikan mereka atas kripto tersebut bisa mendapatkan keuntungan dan baik untuk jangka panjang, tentunya pembagian di awal menjadi sesuatu yang lumrah untuk dilakukan oleh team pengembang.
Post a Comment