Puttable bond sering disingkat sebagai put bond atau juga dikenal dengan nama lain retractable bond adalah jenis obligasi dimana pemegangnya diberikan hak untuk menebus obligasi sebelum jatuh tempo, ini memaksa penerbit obligasi untuk membeli obligasinya kembali. Harga beli kembali (buyback) ditetapkan saat obligasi diterbitkan, umumnya sebesar nilai nominal obligasi tersebut. Lawan dari puttable bond adalah callable bond yaitu obligasi yang memberi hak kepada penerbit untuk menebus atau membeli kembali obligasi dari pemegang obligasi sebelum jatuh tempo.
Contohnya Tuan Lastaccount adalah pemegang obligasi dari PT XYZ. Obligasi yang dimiliki oleh Tuan Lastaccount memiliki tanggal jatuh tempo 31 Desember 2022. Ternyata sebelum tanggal jatuh tempo tiba, Tuan Lastaccount meminta PT XYZ untuk membeli obligasi miliknya menimbang tingkat pengembalian yang rendah. Tuan Lastaccount akan menerima sejumlah nilai jual sesuai nilai nominal obligasi. Puttable bond memungkinkan pemegang obligasi untuk melakukan hal itu.
Obligasi adalah instrumen utang yang memberikan pemegang obligasi (investor) bunga secara berkala yang disebut dengan kupon, dan investor akan mendapatkan kembali investasi pokok mereka setelah obligasi jatuh tempo. Penerbit obligasi tentunya juga tidak ingin mengeluarkan banyak uang untuk membayar kupon, salah satunya imbal hasil obligasi ditetapkan rendah, tapi tentunya ini juga menjadi tidak menarik di mata investor yang tentunya ingin mendapatkan pengembalian tinggi. Untuk menarik minat investor, penerbit obligasi lantas menawarkan obligasi yang memberikan hak kepada investor untuk dapat memaksa penerbit membeli obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.
Tapi tentunya investor bukan serta merta begitu saja menjual obligasinya tanpa sebab, ada alasan dibalik menggunakan hak memaksa penerbit membeli kembali obligasi tersebut, terlebih pada kondisi pasar yang dinilai kurang menguntungkan investor. Ada korelasi terbalik antara tingkat suku bunga dengan obligasi, di mana ketika suku bunga naik, nilai obligasi akan turun, dan ini sebagai gambaran bahwa di pasar terdapat obligasi lain dengan imbal hasil lebih tinggi daripada obligasi saat ini yang dipegang oleh investor. Ini memaksa beli kembali obligasi agar investor terlindungi dari potensi kenaikan suku bunga yang membuat nilai obligasi semakin turun. Dengan menjual obligasi dengan imbal hasil rendah, investor akan menerima dana untuk kemudian digunakan membeli obligasi yang memiliki tingkat pengembalian lebih tinggi dari obligasi
Post a Comment