Phygital Marketing adalah teknik marketing “Physical” dan “Digital”, meleburkan strategi pemasaran offline dan online demi menghadirkan sebuah pengalaman belanja kohesif, mulus, dipersonalisasi secara real-time interaktif yang imersif dengan menawarkan keterlibatan langsung pelanggan saat melakukan transaksi.
Di era serba digital, Anda mungkin berpikir semua orang beralih ke online dan belanja offline menjadi sudah ditinggalkan, kenyataanya tidak begitu apalagi di negara yang literasi dan interaksi internet masih rendah. Data statistick e-commerce tahun 2021, tercatat transaksi e-commerce sebesar 25.92%, dengan sebaran terbesar di pulau jawa, menunjukkan penggunaan internet untuk jual beli masih tergolong rendah, masih didominasi sistem konvensional secara offline dengan belanja di toko fisik, mengaitkan bank dan troli belanja dalam perangkat seluler pintar sehingga membuat pengalaman belanja begitu menyenangkan.
Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, data statistik menunjukkan sekitar 65% belanja secara online, 45% masih lebih suka berbelanja secara fisik, dan lebih dari 80% ketika berada di toko fisik, menggunakan smartphone mereka berjelajah mencari informasi barang sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli barang fisik tersebut. Transaksi dari belanja fisik dipengaruhi online sebesar US$1 triliun.
Dengan data statistik mix seperti itu, pemasar kemudian menciptakan pemasaran dengan pengabungan kedua metode belanja, offline dan online yang dipersonalisasi sedemikian rupa, menunjang kenyamanan belanja, tentunya untuk meningkatkan omzet penjualan. Strategi ini bermula dari pemasaran multi saluran dengan kampanye diberbagai media sosial dan forum percakapan untuk mendorong tingkat penjualan, berkembang lagi ke pemasaran omnichannel yang mempersonalisasikan pengguna di semua saluran dan perangkat.
Post a Comment