Trading di hari besar keagamaan?
Pasangan mata uang major adalah mata uang negara-negara barat, seperti Amerika, Inggris, Uni Eropa, Kanada, Swiss, New Zealand, dan satu-satunya timur itu negara Jepang. Jadi tentunya kita harus merujuk pada hari-hari libur keagamaan di negara-negara barat tersebut, yang penduduknya mayoritas beragama Kristen. Ada dua hari keagamaan penting bagi umat kristiani, Paskah dan Natal yang kemudian dilanjutkan dengan tahun baru.
Bank, lembaga atau institusi keuangan, bahkan broker tutup saat hari H perayaan keagamaan di atas, termasuk di Indonesia sendiri karena biasanya tanggal perayaannya tetap, misalkan untuk Paskah di bulan April, atau Natal di 25 Desember, dan tahun baru di 1 Januari. Karena pergerakan mata uang sangat dipengaruhi bank, institusi dan lembaga keuangan besar dunia, ya tentunya kalau tutup aktivitas pertukaran mata uang juga akan berkurang drastis karena mereka inilah pemain besar forex. Kalau trader retail kan cuma seperti ikan teri di lautan luas.
Selain hari besar keagamaan, ada juga sebenarnya hari besar nasional misalkan di hari kemerdekaan Amerika, tentunya di Amerika itu libur nasional semua bank, perusahaan, lembaga keuangan juga tutup. Ini tentu mempengaruhi pergerakan Dollar, tapi untuk pasangan mata uang mungkin masih ada pergerakan signifikan karena di negara lain seperti Inggris atau Uni Eropa tetap buka, walaupun volatilitasnya tidak sebesar hari normal biasanya.
Kalau pertanyaannya dampak positif atau negatif ya saya kira tidak ada, tapi pastinya Anda tidak akan bisa trading karena broker tutup, ataupun stagnan kalaupun ada broker di Indonesia yang buka, bahkan sampai beberapa hari setelah perayaan berakhir. Sepengalaman saya seperti Natal, harga pair hanya akan berada dikisaran rentang pendek mulai dari 26 Desember sampai 5-6 hari setelah tahun baru. Jadi karena broker tutup dan kalau buka pun pergerakan harga terkesan stagnan, saya saya kira jauh lebih baik untuk tidak trading karena tentunya akan sangat membosankan.
Kalau saya sih menjadikan momen libur seperti itu untuk istirahat, terlebih di bulan Desember pada tutup buku tahunan. Bayangkan selama 11 bulan sudah bertempur di hutan belantara forex, ya tentu capek kan dan kesempatan untuk bisa libur panjang untuk rehat sejanak, terlebih mempersiapkan rencana trading untuk satu tahun ke depan. Jadi ya jangan FOMO, jangan maruk, over trade, pasar libur ya saya juga ikutan libur, karena jelas ngak asik banget liat harga yang pergerakannya stagnan karena kurangnya likuiditas.
Post a Comment